Rabu, 12 Agustus 2015

Terjatuh, kusam, dan menyedihkan !


Terdiam tubuh ini ketika melihat sudut jalan yang gelap, kusam, dan menyeramkan. Kaki ini berjalan perlahan melangkah munuju tempat itu seakan hati berbisik “singgahlah disana lihaltlah sisi kegelapan dihatimu  jadikanlah tempat itu menjadi terang, bersih, dan nyaman untuk disinggahi kembali. 
Seperti itulah analogi apa yang sekarang aku alami, melawan diri sendiri, berjalan tanpa alas, berpikir tanpa akal, dan ketakutan tanpa keberanian.  Jeritan teriakan yang semakin memuncak karna penyesalan, merubah srigala yang ada dalam diri ini menjadi jinak, aku terus melawan dan bertahan tanpa  menyerang. menyerah aku, terjatuh aku, kegelapan yang kelam telah memaksaku terbuang dari sisi kehidupan yang menyenangkan. 

Pagi tetap gelap bagiku, matahari seakan tak ingin menyinari tubuh yang penuh dengan noda-noda kotor ini. Meminta kata demi kata, mencari makna demi makna, menempuh jalan demi jalan, walaupun itu bisa membuatku bangkit dari semua penyiksaan ini, tidak semudah mereka berkata, tidak semudah mereka mencari jalan kemana aku harus pergi, siapa yang mampu mengembalikan jalan terangku kembali, dan kapan aku akan mati. 

Kesendirian, kesedihan, dan kegelisahan ini akan terus bersanding disisi kegelapan hati, mengaharapkan belaskasih, mencoba melawan, mendobrak semua ketakutan sudah kulakukan. Seperti sakit yang tak bisa disembuhkan, dan seperti dendam yang tak bisa dimaafkan. Merelakan apa yang sudah hilang, melepaskan kesakitan yang teramat dalam, dan membuang semua hikayat yang sudah aku buat. 
Tak lama aku sendiri, tak sadar dengan apa yg telah terjadi, bayang ilusi menghanyutkanku kedalam kesedihan, semakin buta mata ini, semakin mati rasa ini, aku hanya bisa mengeluarkan air mata yang sia-sia aku buang. Kupandangi lantai yang kotor penuh debu, berkarat, semakin ternoda aku olehnya, lelah rasanya menjerit tanpa suara, terusir rasanya ketika tak ada seorangpun yang ingin mendekat. 

Aku terjatuh, , ternoda, tertipu oleh dunia fana, menyesatkan dan memaksaku berdiam ditempat yang menyeramkan untuk melawan semua ketakutan, menundukan kepala dan meneteskan air mata ditempat itu, menahan bisikan-bisikan dari dunia khayalan. Meringis kesakitan, begitu sesak didada haruskah aku menyerah dan mati ditempat seperti ini, terkurung dalam diriku sendiri, kekuatan hatipun terasa mati tak berdaya. Keluarkan aku, selamatkan aku, sembukan aku, dan kembalikan diriku yg sebenarnya.
“SUMPAHKU” – Berbuat dengan jiwa, berjalan dengan keberanian, berpikir dengan hati, bawalah aku kedalam sanubari yg suci dimana tempatku berada. Kembalikan jiwaku yang hilang, berkorban hanya untuk kebaikan, mengalah karna tak ingin menyesal, dan bersabar karna tak ingin salah mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar