Jumat, 14 Agustus 2015

Uanglah Penyebabnya !


Berawal dari sebuah ambisi, tekad yang keras, aku memutuskan pilihan sulit dan rumit yang menghilangkan gairah hidupku nanti. aku korbankan semua perasaan, menguras pikiran, dan menyiksaku secara perlahan-lahan. menghadapi ini sendirian keterpasaan aku lakukan mencoba lebih tegar dengan situasi ini tapi tidak akan bertahan lama kondisi semakin rumit, tak kuasa aku, harus kuhadapi ini karna kertas yang tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yg semestiya aku dapatkan dengan usaha yang sungguh-sungguh. Uanglah Penyebabnya ! karna itu aku pergi kehilangan jalanku, memusnahkan semua kebahagiaanku, menjauhi semua orang yang aku sayangi, uanglah yang memaksaku untuk melakukan sebuah kesalahan. disitulah aku berada tertatih rasanya tak bisa melihat apa yang seharusnya aku lihat, seperti cerobong yang tak ada ujungnya gelap, tak ada cahaya sedikitpun.

aku ceroboh, aku bodoh, aku buta oleh uang ! mereka yang selama ini menganggapku karna untuk uang, menghargaiku karna uang, ada apa ini sampai saat ini aku belum ngerti sehebat itukah selembar uang yang bisa membuat kita lupa akan kehidupan yang layak dan menikmati itu tanpa ada rasa kegelisahan karna uang. semua orang takut jika mereka tak punya uang, takut karna harus jatuh miskin, takut karna harus sendiri yang tak pernah dihargai oleh orang sekitar, aku merasakan seperti itu !
sisi kehidupan ini bisa hidup karna uang ! mereka butuh alat penenang untuk menjawabnya, aku terus mencari apa perlu kebahagiaan itu dibeli dengan uang, apa selama ada uang kita bisa bahagia selamanya. tapi yang aku rasakan saat ini, uang melupakan segalanya, lupa akan kerabat, lupa akan saudara, lupa akan naluri yang sederhana melakukan apa yang mampu kita lakukan, dan lupa akan diri sendiri.
uang seperti senjata mematikan bagi akal sehat, ketika ada uang nafsu berbicara dan terus berbisik "Nikmatilah, lupakan dunia pedihmu, bersenang-senanglah dan lakukan semaumu"



Sempat aku ingin menjual ginjal organ penting dalam tubuhku karna demi uang dan melakukan hal-hal yang tak logis karna sebatas nafsu panas yang menggejolak, inilah yang disebut dengan dunia fana jika semakin terhanyut dan terbuai oleh dunia yang tak abisnya dengan ego, prilaku yang ingin dipandang, dan kasta yg tertinggi untuk selalu dihargai. atas dasar apa ini semua ! pada akhirnya aku putuskan dan membuat kesimpulan, untuk saat ini dan seterusnya akan ku lakukan bukan semata karna uang, bukan semata karna ingin dipandang tapi melihat sisi yang berbeda dari uang, aku ini adalah uang yang berwujud manusia, artinya jika mereka menganggap uang itu adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan, biarkan aku yang menjadi uang tersebut. "memberikan kebahagiaan dan kesempatan bagi orang yang belum dapat kebahagiaanya"

Adam S. Mubarak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar